Anatomi Panggul



                          
ANATOMI PANGGUL
Dosen pengampu : Githa Andriani S, SiT


MELYSA
12150142
KELAS : A 9.4


PROGRAM STUDI DIII KEBIDANAN
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS RESPATI
YOGYAKARTA
2013



Panggul terdiri atas:
A.  Bagian keras yang dibentuk oleh tulang
· Panggul besar (pelvis mayor), yang
mendukung isi perut
·Panggul kecil (pelvis minor), sistem reproduksi
B. Bagian yang lunak yang dibentuk oleh otot-otot ligamenta

Bagian keras panggul yang dibentuk oleh Tulang
1.       Tulang panggul
a.       Os coxae à 2 tulang pangkal paha
·         Os ilium
-      Dibatasi oleh articulatio iliaka dan asetabulum
-      Tulang terbesar dari panggul dan membentuk bagian atas dan belakang dari panggul
-      Batas atas: crista iliaca
-       Ujung depan dan belakang dari crista iliaca yang menonjol  disebut: spina iliaca anterior superior dan spina iliaca posterior superior
-      Sedikit dibawah SIAS dan SIPS disebut: spina iliaca anferior inferior dan spina iliaca posterior inferior
-      Bagian cekung: fossa iliaca
-      Batas pelvis mayor dan pelvis minor: Linea arcuta
·         Os ischium
-        Dibatasi oleh pinggir depan asetabulum dan foramen obturatorium
-        Tuber ishiadica
-        Spina ischiadica
-        Incisura ischiadica mayor
-        Incisura ischiadica minor
·         Os pubis
-        Dibatasi oleh pinggir depan foramen obturatorium dan simpisis pubis
-        Tuber fubikum
-        Tepi atas simpisis
-        Tepi bawah simpisis
-        Ramus superior os pubis
-        Linea terminalis/inominata
-        Ramus inferior os pubis (ramus iinferior kanan dan kiri membentuk arcus pubis)

b.      Os sacrum à 1 tulang kelangkang
·         Dibatasi oleh articulatio sacro iliaca
·         Crista sacralis (duri-duri lumbal)
·         Foramina sacralia anterior
·         Foramina sacralia posterior
·         Bagian depan atas Promontorium
·         Vertebrata Lumbal V
·         Sayap sacrum kiri
·         Sayap sacrum kanan

c.       Os coccygis à 1 tulang tungging
Terdiri atas 3-5 vertebrata yang bergabung. Pada persalinan ujung tulang ini terdorong ke dorsal sehingga melebarkan pintu bawah panggul.

2.       Bidang panggul
a.       Pintu Atas Panggul
Dibatasi oleh: promontorium, sayap sacrum, linea innominata, ramus superior, ossis pubis dan pinggir atas symphisis
3 ukuran PAP:
·         Ukuran muka belakang anterior posterior (diameter anterior posterior)
·         Ukuran melintang (diameter  transversal)
·         Ukuran sedang (diameter obliqua)

b.      Bidang luas panggul
·         Bidang ini terbentang antara pertengahan simphysis, pertengahan acetabulum dan pertemuan antara ruas sacral II dan III
·         Ukuran muka belakang : 12,75 cm
·         Ukuran muka melintang : 12,5 cm

c.       Bidang sempit  panggul
·         Ukuran muka belakang: 11,5 cm
·         Ukuran melintang : 10 cm
·         Diameter sagitalis posterior ialah dari sacrum ke pertengahan antara spina ischiadika : 5 cm

d.      Pintu bawah panggul
·         Ukuran muka belakang, pinggir bawah simhysis ke ujung sacrum:11,5 cm
·         Ukuran melintang ialah, ukuran antara tuber ischiadicum kiri dan kanan sebelah dalam: 10,5 cm
·         Diameter sagitalis posterior, dari ujung sacrum ke pertengahan ukuran melintang: 7,5 cm

3.       Bidang Hodge
a.       Hodge I: sama dengan pintu atas panggul
b.      Hodge II: sejajar dengan Hodge I melalui pinggir bawah simphysis
c.       Hodge III: sejajar dengan Hodge I melalui spina ischiadika
d.      Hodge IV: sejajar dengan Hodge I melalui ujung os coccygis

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Proposal Pembentukan " BPM ASKA ELYS "

Gambar
PROPOSAL PEMBENTUKAN BPM ASKA ELYS DI Jl. TRANS KALIMANTAN SIMPANG DINGIN KECAMATAN MUARA LAWA KABUPATEN KUTAI BARAT KAL-TIM MELYSA (1215042) KELAS     : A 9.4 PROGRAM STUDI D III KEBIDANAN FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS RESPATI YOGYAKARTA 2014/2015 A.     LATAR BELAKANG Indonesia merupakan salah satu negara berkembang dengan angka kematian ibu (AKI)   dan angka kematian bayi (AKB) yang relatif masih tinggi dan kurang dari sasaran lahir hidup yang sudah ditentukan.  Kematian ibu dan bayi juga masih banyak diakibatkan faktor resiko tidak langsung berupa keterlambatan (Tiga Terlambat), yaitu terlambat mengambil keputusan dan mengenali tanda bahaya, terlambat dirujuk, dan terlambat mendapat penanganan medis. Salah satu upaya pencegahannya adalah melakukan persalinan yang ditolong oleh tenaga kesehatan di fasilitas pelayanan kesehatan. Sekarang ini di Indonesia khususnya Provinsi Kalimantan Timur kekurangan tenaga medis profesi bidan, dokter, dan
Baca selengkapnya

Makalah Endometritis

BAB I PENDAHULUAN A.     Latar belakang Masa nifas adalah masa setelah persalinan yang diperlukan untuk pulihnya kembali alat-alat kandungan seperti sebelum hamil yang berlangsung selama 6 minggu. Komplikasi masa nifas adalah keadaan abnormal pada masa nifas yang disebabkan oleh masuknya kuman-kuman ke dalam alat genetalia pada waktu persalinan. Masa nifas merupakan masa yang rawan bagi ibu, sekitar 60% kematian ibu terjadi setelah melahirkan dan hampir 50% dari kematian pada masa nifas terjadi pada 24 jam pertama setelah persalinan, diantaranya disebabkan oleh adanya komplikasi masa nifas. Salah satu infeksi pada masa nifas yaitu endometritis. Endometritis merupakan suatu peradangan pada endometrium yang disebabkan oleh infeksi bakteri pada jaringan.   Endometritis adalah infeksi pada endometrium yang terjadi sebagai kelanjutan infeksi pada serviks atau infeksi tersendiri dan terdapat benda asing dalam rahim. Kurangnya kesadaran masyarakat khususnya perempuan
Baca selengkapnya

PELVISITIS

PENYUSUN Kelompok 6 PELVIKITIS Ria Maya Andriani                 12150136 Maesa Imani Hutomo              12150137 Melysa                                     12150142 Kelas A. 9.4 PELVIKITIS (PID) Pelvic Imflamantory Diseases A.       PENGERTIAN Pelvikitis atau penyakit radangpanggul (PID: Pelvic Imflamantory Diseases) adalah   infeksi pada alat genetalia atas.Proses penyakitnya dapat meliputi endometrium,tuba fallopi,ovarium,miometrium,parametria,dan peritoneum panggul.Secara epidemoligik di Indonesia insidensinya   diekstraplorasikan sebesar lebih dari 850.000 kasus baru setiap tahun.PID merupakan infeksi serius paling biasa pada perempuan usia 16- 25 tahun. Ada kenaikan insidensi PID dalam 2 sampai 3 dekade yang lalu, yang disebabkan oleh beberapa faktor , antara lain adat istiadat social yang lebih liberal,insidensi pathogen menular seksual seperti   C.trachomatis , dan pemakaian metode alat kontrasepsi dalam rahim (AKDR). Kurang lebih 15% kasus PID terj
Baca selengkapnya